Rabu, 10 April 2013

Mikrofilm by SMK PGRI 3 Bogor

Mikrofilm, atau disebut juga mikrofotografi, merupakan teknik pengurangan sebuah gambar menjadi lebih kecil di mana gambar tersebut tidak dapat dibaca tanpa alat bantu. Layanan mikrofilm merupakan salah satu praktik yang paling umum dan banyak digunakan dalam ilmu reprografi modern. Penggunaan mikrofilm menjadi meningkat secara luar biasa karena ada pengakuan bahwa sebagian besar buku, majalah, dan surat kabar memiliki kualitas kertas dan kualitas cetak yang buruk. Teknik mikrofilm telah digunakan selama hampir tujuh puluh tahun. Selama itu pula penggunaannya memberikan suatu metode yang sangat baik untuk merekam gambar/foto bahan pustaka. Salah satu keunggulan utama dari teknik mikrofilm adalah banyak informasi yang dapat disimpan dalam ruang kecil.
Salah satu tujuan paling utama dalam perekaman mikrofilm adalah untuk melesarikan dokumen langka, menjaganya dari kerugian dan kehancuran, dan karena kualitas fisik dokumen yang menurun. Prinsip-prinsip mikrofilm sudah dikenal sejak lebih dari 150 tahun. Akan tetapi, penggunaan mikrofilm baru menjadi metode yang sangat populer setelah Perang Dunia II. Hal ini terkait dengan teknik untuk mereproduksi halaman yang dicetak. Untuk kasus dokumen-dokumen berharga, salinannya bisa disimpan di tempat yang aman dan terpisah. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah kehilangan dokumen apabila terjadi kebakaran, bencana alam, dan sebagainya. Menurut perkiraan ilmiah, salinan negatif yang disimpan dengan seksama bisa bertahan hingga 500 tahun lamanya.



Cara Penyimpanan Microfilm
Mikrofilm memiliki daya tahan cukup lama yakni sampai dengan 100 tahun apabila disimpan dalam suatu ruangan dengan suhu yang baik. Waktu menyimpan sebaiknya dijaga agar supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung, tidak terlalu lembab, serta temperatur yang cocok yakni antara 60-70° F dengan kelembaban 40-50 %. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan NBM:
Jenis kategori film: Jauhkan dari cahaya secara langsung karena dapat merubah warna; hindarkan dari kelembaban yang berlebihan; gunakan film yang bermutu baik; serta hindarkan dari goresan dan lemak yang diakibatkan dari tangan yang kotor.
Bahan film mengandung elektronistatis yang membuatnya mudah menarik debu. Sedangkan bahan poliester dalam merawatnya menggunakan kain pembersih antistatik yang bebas dari sulfur sehingga tidak merusak lapisan.
Jenis Magnetic tape: Pita harus tergulung datar, tidak terlipat dan tidak bengkok; semua jenis magnetic tape harus dioperasikan secara periodik untuk menghindari lengketnya pita tape itu satu sama lain; hindarkan dari debu dan jauhkan dari medan magnet.
Jenis Magnetic disk: Usahan supaya tidak terlipat; jauhkan dari sinar matahari; jauhkan dari debu, lemak serta dari medan magnet.
Jenis Tercetak Kertas: Supaya tidak mudah rusak maka simpan di tempat terlindung dari sinar matahari karena kertas sangat peka terhadap sinar matahari; untuk menghindari rusaknya kertas dari sentuhan maka digunakan ANIMASI (cara pemberat); kertas sebaiknya tidak digulung tapi digantung; untuk kertas kotor sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan kertas fotografi lapis emulsi.

BENTUK - BENTUK MIKROFILM

Arsip Bentuk Mikro terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu: 

  1. Microfilm, merupakan arsip bentuk mikro yang isinya merupakan salinan photografis dalam bentuk kecil atau merupakan miniatur dari gambar atau teks yang terekam dalam media rol film yang penciptaannya mengunakan alat photografi; 
  2. Microfiche, yaitu lembaran film berisi banyak miniature gambar atau citra dalam suatu pola (frame).










SMK PGRI 3 Bogor
kelas: 11 AP 4
Nama anggota:
1) Erie Ernanda
2) Rachmayani
3) Sefti Tri Ambarwati